发布时间:2025-06-17 08:13:13 来源:quickq加速器官方网站 作者:热点
Dalam dunia horologi, nama Seiko tak bisa dipisahkan dari kata inovasi. Sebagai pionir jam tangan di Jepang dan pelopor teknologi quartz pertama di dunia, Seiko terus melakukan evolusi teknologi selama lebih dari satu abad.
Di balik kesuksesan Seiko, berdiri sosok inspiratif bernama Kintaro Hattori, sang pendiri yang memulai semuanya dari toko kecil di Tokyo.
Kintaro Hattori lahir di Kyobashi, Jepang, pada 21 November 1860. Sejak muda, ia sudah menunjukkan ketertarikan pada jam saku yang kala itu banyak digunakan, meskipun Jepang sendiri belum memproduksi jam tangan.
Di usia 13 tahun, Kintaro belajar langsung dari para pedagang jam ternama dan sempat magang di toko Kamaeda yang menjual dan memperbaiki jam.
Pada tahun 1881, di usia 21, Kintaro mendirikan K. Hattori, toko jam pertamanya di distrik Kyobashi, Tokyo. Toko ini menjadi cikal bakal kejayaan Seiko. Ia kemudian menggandeng insinyur Tsuruhiko Yoshikawa dan mendirikan pabrik jam bernama Seikosha pada 1892. Nama ini berarti “Rumah Presisi” dalam bahasa Jepang.
Produksi awal Seikosha adalah jam dinding berkualitas tinggi. Inovasi berikutnya adalah peluncuran jam saku pertama Jepang pada tahun 1895 dengan nama Timekeeper. Meskipun mesinnya masih diimpor dari Swiss, ini menjadi langkah penting menuju produksi jam tangan buatan dalam negeri.
Pada tahun 1913, Seikosha mencatat sejarah dengan merilis Laurel, jam tangan pertama buatan Jepang. Namun, karena keterbatasan bahan dan teknologi, produksi jam ini masih lambat yaitu sekitar 50 unit per hari.
Seiring waktu, Seikosha mampu memproduksi sendiri seluruh komponen jam. Namun, tantangan besar datang pada tahun 1923 ketika Gempa Besar Kanto menghancurkan pabrik Seikosha. Setelah itu, Kintaro Hattori membangun kembali pabrik dan meluncurkan produk jam dengan merek baru, yaitu Seiko yang berarti “sukses” atau “indah”. Nama ini pertama kali dipakai secara resmi pada tahun 1924.
Baca Juga: Perjalanan Amit Saberwal Membangun RedDoorz, dari Pekerja Hotel hingga Sukses Punya Ribuan Jaringan Penginapan
Seiko terus berkembang pasca wafatnya Kintaro pada 1934. Inovasi demi inovasi mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin industri jam tangan dunia:
Produk jam merek Seiko diperkirakan secara resmi masuk ke Indonesia pada bulan November 1965 ketika kapal pesiar Sakura Maru datang ke Jakarta. Namun, ada juga informasi yang menyebutkan peran penting PT Asia Jaya Indah sebagai distributor utama Seiko. Kakek dari pemilik PT Asia Jaya Indah saat ini, Ali Susanto, disebut sudah mulai menjual jam dinding Seiko dari Jepang di Medan sejak tahun 1967. Kemudian, pada tahun 1971, ia dipinang oleh Seiko Jepang untuk menjadi distributor resmi di Indonesia.
Memasuki abad ke-21, Seiko semakin memperkuat posisinya sebagai inovator dalam industri jam tangan melalui berbagai terobosan teknologi. Seiko mengeluarkan beberapa inovasi, seperti:
Baca Juga: Titik Balik AQUA dari Tak Laku dan Hampir Bangkrut hingga Sukses Menguasai Pasar AMDK di Indonesia
Seiko kini menawarkan beragam lini produk yang memenuhi berbagai kebutuhan pasar, mulai dari segmen mewah hingga jam tangan fungsional dengan harga terjangkau.
Di beberapa tahun terakhir, Seiko tak hanya menjaga warisan, tetapi juga terus berkembang. Tahun 2024 menjadi momen penting dengan perayaan 100 tahun penggunaan nama Seiko. Dalam rangka perayaan ini, Seiko menggelar pameran di berbagai negara termasuk di Indonesia, dengan menghadirkan replika jam pertama berlabel "Seiko".
Seiko juga semakin aktif menyasar generasi muda lewat kolaborasi dengan ikon budaya pop, seperti anime, aktor internasional, hingga duta merek lokal seperti Nathan Tjoe-A-On. Model Seiko 5 Sports terbaru bahkan hadir dalam ukuran yang lebih kecil dan desain yang lebih beragam, menyesuaikan selera pasar modern.
Seiko juga berkomitmen pada keberlanjutan, terutama lewat lini Prospex yang fokus pada pelestarian laut, serta penggunaan material ramah lingkungan dan teknologi hemat energi.
相关文章
随便看看